Jumat, 26 Mei 2006

Rindu ini

 Salah satu ciri seorang yang beriman adalah ketika disebut nama Allah

maka bergetarlah hatinya.
Bergetar kerana takut akan azab-Nya,
Bergetar kerana mengharap Ridho-Nya,
Dan bergetar kerana rindu ingin berjumpa dengan-Nya.

Seseorang apabila nama yang dikasihi disebut didepannya,
dan ia tidak merasakan getaran, maka dipertanyakan kecintaan dan
kerinduannya,
maka Allah menggambarkan dalam firman-Nya untuk hamba-hamba-Nya yang
merindui-Nya: “… dan
apabila disebut nama Allah maka bergetarlah hatinya.” (QS. Al-Anfal :2).

Bayangkan …hanya dengan disebut nama-Nya maka bergetar hatinya…

Bagaimana dengan hati ini?
Cintakah kita dengan-Nya?
Rindukah kita dengan-Nya?

Dalam hadist Qudsi Allah berfirman “Sesungguhnya Aku sesuai dengan
prasangka hambaKu”

Bila hati ini rindu kepada-Nya ,maka ia akan rindu ,Bila hati ini ingin
berjumpa dengan-Nya ,
maka Ia akan mengharapkan berjumpa,
Subhanallah, bahagia orang yang merasakan getaran ketika nama Allah
disebut.

Jangan katakan kita cinta Rasul, kalau hati tidak bergetar ketika
mendengar nama Rasul.
Jangan katakan kita merindukan Rasul kalau hati tak bergejolak ketika
nama Rasul disebut.

Begitu juga ketika seseorang merindui seseorang yang dikasihi, ingin
hati berjumpa, mendengar dan bicara dengannya.
Walaupun satu kata yang terlontar dari orang yang dirindui,
Itu akan mengubati rasa rindu.

Subhanallah, Maha Suci Allah yang menciptakan rasa rindu,
Setiap orang mempunyai rasa rindu,
seorang lelaki rindu seorang isteri solehah,
seorang wanita rindu seorang suami soleh,
seorang yang beriman rindu akan kebenaran,
seorang yang bertakwa rindu berjumpa dengan Allah.
Ya Rabb, syukur aku telah kau anugerahkan dengan rindu.
Ya Rabb, jawablah rindu ini.
Ya Rabb, kumpulkan aku bersama orang yang merinduiMu…

(Amin)

Rindu ini

 Rindu ini…

Dalam kebekuan hati yang lelah mencari
setitik arti cinta tuk mengisi hari
setitik arti rindu tuk menjalin mimpi
dengan langah tertahan ku ingin temukan
nuansa indah kerinduan tuk abadikan kenangan

dan kurajut benang mimpi
dalam getar dawai hati
saat diri bersimpuh pasrah
saat hati mengiba resah
karena dosa yang terbuat
karena nista diri yang tak tertutupi
dalam tatap-Mu
tertunduk aku dalam malu dan harapku

sesaat ku terpaku dalam heningku..
menanti jawab akan pintaku
dengan bahasa kasih-Mu
kutemukan damai bersama-Mu
kutemukan jawab atas pinta-Ku

dalam kesunyian malam
kau belai aku akan nikmat
tenggelamkan diri dalam asa
tuk gapai cinta-Mu yang abadi

O, Robbi…
Bilakah rindu ini berlabuh di pantai kasih-Mu
bilakah cinta ini singgah di lautan rahmat-Mu
andai tiada malu hati
andai tiada resah diri
ingin ku berjumpa dengan-Mu
ingin tumpahkan sgala kerinduanku
NAMUN..ku tahu
aku tak pantas untuk itu

Robbi
rengkuh aku dalam ridho-mu
raih aku dalam indah kasih-Mu
peluk aku dalam cinta-Mu

Selasa, 09 Mei 2006

Yang Aku Takutkan Terjadi

Kumpulan orang langit itu sudah mengingatkan,

Kalian hanya perlu berlayar saja di atasnya dengan perahu kalian..!

Jangan masuk ke lautan karena di dalamnya banyak hewan ganas dan beracun.
Tapi engkau malah mengambil tali dan mengikatkannya di tubuh kalian
Lalu kalian melompat ke sana tanpa bisa kami cegah dan entah apa maksud
kalian

Yang aku takutkan terjadilah
Mereka berubah menjadi makhluk yang aneh
Leher mereka menjadi lebih panjang seperti ular, lidahnya bercabang dua dan
giginya bertaring
Bahkan dari bahu mereka muncul dua kepala lagi dengan leher dan paras yang
sama
Jemari mereka berselaput, kukunya hitam dan tajam
Kulitnya berlendir dan baunya busuk menusuk hidung
Dan mereka mulai memanjat naik ke perahu ini dengan tali yang diikatkan
tadi
Beberapa awak kapal telah digigitnya dan seketika berubah hampir menyerupai
mereka

Aku ragu : Kaliankah itu atau monsterkah?
Dan jemariku menggenggam erat sebilah pedang